Saya : Halo.. apa kabar Maria Ozawa
Miyabi : Baik mas.. tolong panggil saja “Miyabi”
Saya : Apa benar, anda bermaksud datang ke Indonesia untuk main film?
Miyabi : Rencananya sih gitu…
Saya : Terus.. bagaimana dengan kontroversi seputar kedatangan anda?
Miyabi : Kontroversi yang mana dulu, lha wong masing-masing pihak punya tanggapan berbeda toh…?
Saya : Oke, kita mulai satu persatu. Tanggapan anda tentang seorang Ustad terkenal yang mengandaikan sebagai Presiden dia akan mengundang anda dan menasehati anda untuk berhenti main film porno?
Miyabi : Waow.. yang bener nih, tentu saja saya merasa terhormat. Tapi emang di negara anda ndak ada isu yang lebih penting ya.. seperti pengentasan kemiskinan yang seperti jalan di tempat, atau penegakan hukum terhadap koruptor kakap yang ndak jelas ceritanya. Belum lagi itu tuh.. kriminalisasi terhadap lembaga yang selama ini diandalkan sebagai gerbang terakhir pemberantasan korupsi. Apa ya presiden anda masih ada waktu mikirin saya yang cuma artis porno ini, dibanding mikirin hal-hal tadi?
Saya : Oke… lha terus mengenai larangan MUI yang didukung Menteri Pemberdayaan Perempuan bagaimana?
Miyabi : Oh itu… begini mas, saya ini artis bayaran yang disuruh datang bukan untuk main film porno. Kalo ndak suka lha mbok ya itu produsernya yang diucek-ucek.., kalo saya sih, selama ada yang mbayarin emang gue pikirin.
Saya : Meski anda nggak main film porno, bukankah dengan kedatangan anda akan mengundang perhatian banyak orang termasuk anak-anak yang ujung-ujungnya akan membuka situs-situs internet dimana anda main film porno?
Miyabi : Lha ya salah sendiri tho.. negara anda begitu heboh, seolah-olah kalau ndak berkomentar negatif tentang saya kuatir popularitasnya turun atau kehilangan wibawa.
Saya : Tentang pengaruh negatif terhadap anak-anak?
Miyabi : Lho kok saya juga yang disalahkan. Bukannya dulu sempet pemerintah anda akan memblokir situs-situs porno? Tanya kenapa donk sama pemerintah anda…
Saya : Jadi terhadap semua berita heboh dan ancaman sanksi sosial, anda nggak kuatir film anda nggak akan laku di Indonesia?
Miyabi : Hahaha… anda ini gimana sih mas, pura-pura bodoh ya. Justru sebaliknya, semua pemberitaan negatif tentang saya dengan segala kehebohannya merupakan promosi gratis buat film yang akan saya mainkan. Lihat aja ntar.. masyarakat anda akan berbondong-bondong antre di bioskop. Mestinya saya mendapat bonus dari produser soal ini, ya ndak…. (sambil mengedipkan mata)
Saya : Sekarang pertanyaan bersifat pribadi nih, kapan anda berhenti main film porno?
Miyabi : Jawabnya gampang mas.. sampai orang seperti mas ndak punya minat nonton film porno. Jangan lupa, penggemar saya di Indonesia sangat banyak lho.. bahkan mengalahkan di negara saya sendiri. Bahkan saya sempet denger gosip, popularitas saya di negara anda mengalahkan presiden negara anda sendiri lho.. hehehe. Hayo.. mas juga punya film saya juga toh.. sudah deh mas jangan munafik.. (lagi-lagi sambil mengedipkan mata)
Saya : Duh Gusti...
Begitulah petikan wawancara saya dengan Maria Ozawa alias Miyabi yang cuma ada dalam mimpi, silahkan dirating “gak penting” karena Miyabi emang sosok yang gak penting hingga bikin heboh, jadi nggak ada pihak-pihak yang tersinggung atau merasa didiskreditkan.
Sumber: http://politikana.com/baca/2009/09/26/5609-wawancara-imaginer-dengan-maria-ozawa-yang-nggak-penting.html