Arwah Mantan Presiden Soeharto Bergentayangan di Rumah Cendana

Mantan Presiden Soeharta, lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta pada 8 Juni 1921 dan pada tanggal 27 Januari 2008 adalah merupakan momen terakhir dimana rakyat Indonesia melihat jasad mantan Presiden Soeharto. Mantan presiden ini mendapat julukan Sang Pencipta setelah lama berbaring di Rumah Sakit Pertamina karena penyakit yang dideritanya.



Akan tetapi ternyata mantan presiden ini masih suka bergentayangan di rumah kediaman nya di Jalan Cendana. Percaya atau tidak, dari pengakuan seorang penjaga rumah Soeharto yang bernama Musa (69), dirinya sering didatangi sosok seperti Soeharto ketika malam hari. Peristiwa itu terjadi bukan saja hanya sekali tetapi sudah terjadi berkali-kali pasca-Soeharto wafat.

Bagi saya Bapak (Soeharto) itu masih ada. Kalau saya sedang nonton televisi makam hari, suka ada yang lewat atau mencolek. Saya pun cuek saja, ujar Musa di kediaman Soeharto, Jalan Cendana, Menteng, Jakarta belum lama ini.

Pria penjaga rumah ini sudah mengabdi puluhan tahun dan juga berfungsi sebagai tukang kebun di rumah Menteng Soeharto. Musa mengatakan bahwa rumah Soeharto tersebut ternyata sudah seperti tempat wisata karena selama ini banyak pihak yang mengunjungi tempat tersebut hanya untuk sekadar mengambil foto. Bahkan tidak jarang ada yang bertanya-tanya seputar Soeharto layaknya wisatawan.

Sosok Soeharto sangat membekas di hati Musa, mantan presiden tersebut dikenal Musa sebagai seorang yang sederhana dan tidak terlalu banyak aturan. Menurut tukang keon ini, Soeharto biasanya hanya berpakaian baju koko dan sarung saja pada saat berada di rumah. Kesederhanaan Soeharto ternyata tidak sebatas [ada penampilan, tetapi juga terlihat dari tutur kata dan prilakunya, tambah Musa.

"Jujur lebih enak zaman Soeharto daripada sekarang. Waktu itu mencari kerja tak sulit, tak ada demonstrasi, harga-harga pun murah. Kalau sekarang semuanya tak jelas," kenang Musa.

Soeharto sendiri banyak memberikan kesuksesan pada masa pemerintahan nya kepada masyarakat diantaranya adalah kesuksesan swasembada pangan. Soeharto wafat pada 27 januari 2008 dan dimakamkan di Astana Giri Bangun, Solo, Jawa Tengah.

Presiden Soeharto

sumber http://www.melonproperty.com/blog/in/arwah-presiden-soeharto-sering-gentayangan-di-rumah-cendana